Special Characteristic for Ford

Note: Artikel ini sebagian saya tuliskan dalam bahasa inggris sesuai text aslinya untuk mengurangi kesalahan penerjemahan karena special characteristic seringkali salah diinterpretasikan.

All product and processes have features described by characteristic that are important and need to be controlled. However, some characteristics (called Special Characteristics) require extra effort to minimize failure. When characteristics have effects related to both product and process, the effects to the product are rated higher in the failure mode severity. Read about FMEA Severity here.  Continue to page 2.

Pengalaman membuat PFMEA

Beberapa hari yang lalu saya mengundang seorang sahabat yang sudah pindah ke General Motors untuk acara sharing tentang perubahan FMEA dari edisi 3 ke edisi 4. Beliau menyinggung tentang proyek pembuatan PFMEA yang pernah saya lakukan pada sekitar tahun 2000. Saya jadi ingat pengalaman seru tersebut, sehingga saya mau membaginya disini. Semoga bisa jadi inspirasi bagi perusahaan yang mau atau sudah menerapkan PFMEA agar PFMEA tidak cuma jadi lip service atau sekedar dokumen yang tidak ada bunyinya.  Baca selanjutnya di page 2.

Prototype, Pre-launch and Production Control Plan

Control Plan adalah rencana pengontrolan proses dan produk untuk memastikan seluruh proses yang dilewati sudah dilakukan sesuai standar dan produk sudah diinspeksi sesuai ketentuan dan spesifikasi yang ada. 

Seperti saya pernah uraikan dalam artikel APQP Document Linkages (DFMEA, PFMEA, Control Plan), Control Plan adalah turunan dari PFMEA yang memuat deskripsi lebih detail dari process control. Control Plan adalah dokumen panduan yang lebih banyak dipakai sehari-hari di area produksi untuk mengontrol proses dibandingkan dengan PFMEA. Bila diibaratkan dengan sistem QA dan QC, maka PFMEA adalah QA atau quality assurance, sedangkan Control Plan adalah QC atau quality control. PFMEA lebih ke arah garansi produk, sedangkan control plan adalah bagaimana mengecek atau menginspeksi produk agar bisa memberikan garansi. Baca selanjutnya di page 2.

APQP Documents Linkages (DFMEA, PFMEA, Control Plan)

Ada banyak dokumen-dokumen yang dihasilkan untuk perencanaan kualitas produk yang dibuat pada saat APQP (Advanced Product Quality Planning), yaitu perencanaan kualitas produk sedini mungkin. Beberapa yang umum dan hampir dapat dipastikan dimiliki oleh setiap perusahaan yang menerapkan ISO/TS 16949 adalah sebagai berikut.

  • Process flowchart, yaitu dokumen yang menggambarkan urutan proses-proses yang dilalui untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
  • Special Characteristic List
  • DFMEA (Design Failure Mode and Effects Analysis)
  • PFMEA (Process Failure Mode and Effects Analysis)
  • Control Plan
  • Instruksi Kerja Operator

Baca selanjutnya di page 2.

PFMEA Risk Evaluation and Reduction.

Ketika team telah selesai memgidentifikasikan failure mode, effect, causes & controls, termasuk penentuan nilai severity, occurrence dan detection, team harus menentukan apakah diperlukan tindakan lain untuk menurunkan resiko. Fokus utama dari team harus berorientasi pada failure mode dengan nilai severity tertinggi. Bila nilai severity 9 atau 10, maka team harus memastikan resiko telah teridentifikasi melalui design control atau recommended action. Untuk failure mode dengan nilai severity 8 ke bawah, maka team harus mempertimbangkan cause dengan occurrence dan detection tertinggi. Baca selanjutnya di page 2.

Current Process Control and Detection Ranking in PFMEA 4th Edition

Current process control adalah metode kontrol yang dapat mencegah terjadinya potential failure/cause atau mendeteksi terjadinya failure/cause. Process control dapat berupa error/mistake proofing, SPC atau evaluasi (test/inspeksi). Ada 2 macam process control, yaitu :

a.    Prevention : mencegah terjadinya cause/mekanisme atau failure mode/effect atau mengurangi rate of occurrence.

b.    Detection : mendeteksi cause/mekanisme dan mengarah ke corrective action. Baca selanjutnya pada page 2.

Potential Cause and Occurence Ranking in PFMEA 4th Edition

Penyebab potensial atau potential cause dari suatu failure didefinisikan sebagai indikator bagaimana suatu failure bisa terjadi, baik dari sisi kelemahan proses maupun desain. Potential cause dinyatakan dalam istilah yang dapat dikoreksi atau dikontrol. Misalnya tekanan torsi kelebihan, arus welding kurang panas atau baut tidak mengunci. Baca selanjutnya di page 2.

Potential Effect and Severity Ranking in PFMEA 4th Edition

Ada beberapa perubahan peringkat nilai Severity (S) pada PFMEA edisi 4. Pada prinsipnya kriteria yang digunakan hampir sama atau bahkan lebih jelas dengan tambahan penekanan pada bagian tertentu. Team PFMEA dapat memodifikasi kriteria yang digunakan agar lebih sesuai dengan karakteristik produk dan prosesnya. Pengecualian pada kriteria Severity dengan ranking 9 dan 10 yang tidak boleh diganti. Jangan lupa pastikan customer sudah menyetujui modifikasi yang dilakukan. Baca selanjutnya di page 2.

Format Baru PFMEA sesuai manual FMEA edisi 4

Buku manual AIAG FMEA edisi 4 yang terbit pada Juni 2008 bersamaan dengan buku APQP edisi kedua menggunakan format standar yang sedikit berbeda dengan format sebelumnya. Perubahan pada kolom nilai “Occurence” yang diletakkan 1 kolom lebih maju, yaitu tepat setelah “current process control prevention”.  Baca selanjutnya di page 2.